Kebiasaan Bersih Memakai Lensa - Memakai lensa kontak mata memang bisa membantu penglihatan menjadi lebih jelas. Akan tetapi, jangan lupakan kebersihan saat memakainya. Jika tidak, lensa kontak tak akan bermanfaat bagi mata tapi malah menyebabkan infeksi mata.
Menurut sebuah penelitian di Amerika Serikat, infeksi mata sering kali terjadi karena kebiasaaan buruk memakai lensa kontak. Dari 1000 responden yang mengenakan lensa kontak, 99 persen memiliki risiko tinggi mengalami infeksi mata.
Contoh kebiasaan buruk itu antara lain, sebanyak 85 persen mengaku tetap mengenakan lensa kontaknya saat mandi, 61 persen tak melepas lensa kontak saat berenang, dan 35 persen responden mengaku sering membilas lensa kontak dengan air.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, kebiasaan tersebut bisa meningkatkan risiko infeksi mata karena adanya mikroorganisme yang hidup di air dapat berpindah ke mata melalui lensa kontak.
Kebiasaan buruk lainnya, yaitu tak melepas lensa kontak saat tidur. Akibat kebiasaan buruk ini sejumlah pengguna lensa kontak mengaku mengalami nyeri pada mata dan kemerahan pada mata. Penggunaan lensa kontak yang tidak hati-hati juga bisa merusak kornea mata.
"Puluhan juta orang dewasa di AS mendapatkan manfaat dari memakai lensa kontak, tapi banyak dari mereka justru berisiko mengalami komplikasi pada mata karena perilaku memakai dan perawatan yang buruk," tulis para peneliti dalam jurnal CDC Morbi.
Untuk mencegah infeksi mata, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengimbau masyarakatnya untuk selalu mencuci tangan sampai bersih sebelum menyentuh lensa kontak. Lepaslah lensa kontak setiap sebelum tidur, mandi, dan berenang. Untuk membersihkan lensa kontak, selalu gunakan desinfektan, jangan dengan air biasa Kebiasaan Bersih Memakai Lensa
evolutionsofametalsmith
Senin, 10 Agustus 2015
Rabu, 29 Juli 2015
Datang Bulan Terlalu Lama
Datang Bulan Terlalu Lama - Menstruasi yang periodenya terlalu lama sering membuat seorang wanita gelisah seperti halnya jika haid tak kunjung datang.
Dokter mengategorikan periode menstruasi normal antara 3-7 hari. Sementara itu perdarahan haid yang lama atau menorrhagia didefinisikan sebagai perdarahan yang berlangsung lebih dari satu minggu.
Tergantung pada kondisinya, menstruasi dengan perdarahan berelbih sebenarnya bisa diatasi dengan kontrasepsi hormonal. Namun, terkadang ada gangguan kesehatan tertentu yang memicu lamanya menstruasi.
Rata-rata siklus menstruasi memiliki periode antara 21-35 hari. Remaja yang baru memasuki usia pubertas dan wanita yang hampir menopause mungkin akan mengalami haid yang tidak teratur, entah itu lebih pendek atau lebih panjang, atau perdarahannya sedikit atau terlalu banyak.
Seringkali ketidakteraturan siklus itu akibat perubahan hormon, terutama estrogen. Hormon ini membentuk dinding rahim yang disebut endometrium, yang nantinya akan menjadi rumah bagi telur yang sudah dibuahi atau jika tidak ada pembuahan maka akan luruh menjadi darah haid.
Ada beberapa gangguan kesehatan yang bisa menyebabkan haid menjadi terlalu lama atau terlalu banyak. Salah satunya adalah disfungsi perdarahan uterus (DUB). Biasanya DUB dialami wanita berusia di atas 40 tahun.
Disfungsi perdarahan uterus ini menandakan disfungsi hormon yang bisa berpengaruh pada stabilitas dinding rahim sehingga memicu terjadinya perdarahan yang lama, banyak, atau tidak teratur.
Kondisi tersebut bisa diatasi dengan hormon estrogen, progesteron, atau kombinasi keduanya dalam bentuk pil kontrasepsi.
Beberapa jenis pil kontrasepsi juga berdampak pada frekuensi, durasi, dan aliran darah saat haid. Terkadang hanya dengan mengganti merk pil kontrasepsi juga berpengaruh pada membaiknya siklus haid.
Gangguan penyakit lain yang perlu diwaspadai adalah pertumbuhan sel nonkanker di dinding rahim, gangguan darah, gangguan pembekuan, kista ovarium, infeksi, gangguan tiroid, atau kanker.Datang Bulan Terlalu Lama
Dokter mengategorikan periode menstruasi normal antara 3-7 hari. Sementara itu perdarahan haid yang lama atau menorrhagia didefinisikan sebagai perdarahan yang berlangsung lebih dari satu minggu.
Tergantung pada kondisinya, menstruasi dengan perdarahan berelbih sebenarnya bisa diatasi dengan kontrasepsi hormonal. Namun, terkadang ada gangguan kesehatan tertentu yang memicu lamanya menstruasi.
Rata-rata siklus menstruasi memiliki periode antara 21-35 hari. Remaja yang baru memasuki usia pubertas dan wanita yang hampir menopause mungkin akan mengalami haid yang tidak teratur, entah itu lebih pendek atau lebih panjang, atau perdarahannya sedikit atau terlalu banyak.
Seringkali ketidakteraturan siklus itu akibat perubahan hormon, terutama estrogen. Hormon ini membentuk dinding rahim yang disebut endometrium, yang nantinya akan menjadi rumah bagi telur yang sudah dibuahi atau jika tidak ada pembuahan maka akan luruh menjadi darah haid.
Ada beberapa gangguan kesehatan yang bisa menyebabkan haid menjadi terlalu lama atau terlalu banyak. Salah satunya adalah disfungsi perdarahan uterus (DUB). Biasanya DUB dialami wanita berusia di atas 40 tahun.
Disfungsi perdarahan uterus ini menandakan disfungsi hormon yang bisa berpengaruh pada stabilitas dinding rahim sehingga memicu terjadinya perdarahan yang lama, banyak, atau tidak teratur.
Kondisi tersebut bisa diatasi dengan hormon estrogen, progesteron, atau kombinasi keduanya dalam bentuk pil kontrasepsi.
Beberapa jenis pil kontrasepsi juga berdampak pada frekuensi, durasi, dan aliran darah saat haid. Terkadang hanya dengan mengganti merk pil kontrasepsi juga berpengaruh pada membaiknya siklus haid.
Gangguan penyakit lain yang perlu diwaspadai adalah pertumbuhan sel nonkanker di dinding rahim, gangguan darah, gangguan pembekuan, kista ovarium, infeksi, gangguan tiroid, atau kanker.Datang Bulan Terlalu Lama
Langganan:
Postingan (Atom)